Home » » UCAPAN ULTAH DARIq UNtuK sAhAbt KaLian

UCAPAN ULTAH DARIq UNtuK sAhAbt KaLian

“happy birthday

iedul milad

ad multos annos (moga panjang umur)”
waktu sebentar lagi akan menunjukkan pukul 00.00, sementara aku belum bisa menemukan kata-kata indah yang tepat untuk dikirimkan kepada seorang sahabatku yang berulang tahun. aku bingung, kenapa aku jadi mati kutu merangkai kata buat sahabatku sendiri? bukankah dia telah menjadi bagian hidupku dan saksi beberapa peristiwa penting yang kualami? ataupun sebaliknya, aku merekam begitu banyak kisah dan kejadian, moment dan suasana hidupnya. tapi kini, kenapa sepenggal kata dan sebaris kalimat saja aku tak bisa kuciptakan untuk dia? ah, ternyata sukar juga memberikan terbaik kepada seseorang yang begitu dekat dengan kita. apakah aku mesti mensitir semua kata-kata indah para pujangga dan mengutip pernyataan bernas para penulis tenar untuk mewakili ucapanku kepadanya? dalam tenggat waktu yang tersisa hanya dua menit menjelang ulang tahunnya, kuputuskan untuk menulis sendiri kata-kata ucapanku. biar sederhana dan apa adanya, yang penting itu berasal dari karyaku sendiri. entah dia terima atau tidak, berkenan atau diabaikan, aku tetap membingkiskan padanya rangkaian kalimat yang kususun sendiri. meski dalam hati aku berharap, sekiranya bisa menjadi ucapan terindah, yang pernah diterimanya selama ulang tahun.

satu menit menjelang pukul 00.00 sebuah ucapan telah kurampungkan dalam pesan pendek di telepon genggamku. “sahabat, entah ini ucapan selamat ulang tahun yang kesekian kalinya yang kamu terima, tapi aku masih saja coba mengirimkan kata-kata sederhana ini untukmu. selamat ulang tahun, semoga hari ini bisa terulang lagi di sepanjang hidupmu. karna aku tak bisa bersajak atau berpuisi, maka aku hanya bisa berdoa untukmu,semoga hari ini bisa terulang lagi di sepanjang hidupmu. dan karna aku kurang bagus dalam bernyanyi, aku cuma bergumam ria ; semoga hari ini bisa terulang lagi dalam hidupmu. Sampai di sini, jumlah karakter yang tersedia dalam pesan pendek di telepon genggamku habis, akupun berhenti menulis pesan ucapan selamat ulang tahun yang aku rasa aneh, jadul dan norak itu.

aku tak tahu apa reaksi temanku saat membaca pesan pendek itu, tapi setelah aku kirim, jawaban yang kuterima hanya dua kata, terima kasih. aku penasaran, mengapa tak ada apresiasi yang lebih dari ucapan selamatku? bukankah ucapan yang kukirim itu dijamin berbeda dari yang lain? rasa percaya diri semu yang menyergapku menunjukkan tingkat fatal. bagaimana mungkin aku bisa mendapat balasan yang menyenangkan, sedang ucapanku terkesan begitu biasa-biasa saja? beruntung teman dekatku masih mau mengucapkan terima kasih. andai saja kalau dia mengabaikan atau enggan membalas, pasti aku lebih putus asa lagi. setelah aku pikir-pikir, rasanya tak adil mengharapkan sesuatu yang luar biasa dari sesuatu yang biasa-biasa saja. temanku mungkin akan membalas dengan penuh takzim seandainya aku bisa menulis kata-kata yang lebih berkenan, lebih sesuai dengan momen ulang tahunnya atau paling tidak berkaitan dengan harapan serta doanya.

terkait dengan balasan yang temanku yang biasa-biasa saja itu, aku berniat menulis lagi ucapan selamat ulang tahun yang lebih mengena lagi. kendati sudah lewat sepuluh menit dari pukul 00.00, aku coba merangkai lagi deretan kata-kata yang melintas di benak dan pikiranku. pertama, aku membayangkan bagaimana perasaan seseorang ketika usianya memasuki dua puluh tahunan, kedua, aku merekam lagi kata-kata temanku beberapa hari lalu, bahwa sekarang saat baginya memulai karir dan menjalani hidup secara mandiri dan ketiga, aku ingin mengingatkan temanku itu bahwa hidupnya adalah sebuah anugerah dan tugas yang mau tak mau harus dijalaninya. begitu sederhana bukan? dari ketiga aspek yang lumrah dalam momen ulang tahun itu, aku coba mereka-reka ucapan yang langsung menyentuh hatinya.

’sahabat, ketika usia mulai bertambah, segala sesuatupun pasti bertambah, karna kita punya kecenderungan mengurangi atau menghabiskan sesuatu, semoga moment ulang tahun ini yang kurang bisa bertambah, yang sudah bertambah sekiranya terus bertambah, sehingga waktu hidup yang telah dan akan dilalui menjadi rangkaian penambahan anugerah dan tugas kehadiranmu di dunia ini’. setelah tiga kali aku membacanya, akupun mengirim lagi ke sahabatku itu. dalam hati aku berharap semoga balasannya lebih dari sekadar terima kasih. dua menit kemudian aku mendapatkan tanggapan balik sahabatku, o ya, terima kasih banyak sudah mengingatkanku. bagiku, ini bukan jawaban yang diharapkan. aku mengucapkan selamat ulang tahun bukan mengingatkan dia, demikian kataku membatin.

setengah putus asa aku memerika kembali ucapan selamat itu, sambil mencari-cari dimana letak keabsurdan rangkaian kata-kata tersebut. apa perlu aku memakai bahasa asing yang ujung-ujung terjemahannya hampir sama dengan ucapan versi indonesia yang telah aku kirimkan itu? apakah karna aku terlalu dekat dengan dia sehingga sulit mendapatkan bias nuansa kata yang obyektif dan bernas dalam mengungkapkan ucapan selamat? aku yakin itu bukan faktor utamanya. pantaskah aku disebut sebagai sahabat, padahal untuk memberikan ucapan selamat saja aku tak bisa tampilkan yang terbaik dan mengena? mungkinkah sahabatku itu lebih membutuhkan kehadiranku ketimbang untaian kata-kata ucapan yang sudah dua kali aku kirimkan? aku hanya bisa berandai-andai dan menduga-duga.

pada akhirnya aku memaafkan diriku sendiri yang tak bisa memberikan ucapan terbaik kepada sahabatku itu. tapi bagiku memaafkan bukan berarti berhenti tanpa aksi memperbaiki apa yang telah aku lakukan. aku terus mencari, merangkai dan menuliskan sebuah ucapan selamat ulang tahun yang paling berkenan untuk sahabatku. sepintas aku teringat tentang nasihat kejujuran dalam menyampaikan sesuatu kepada orang lain. apa yang dimulai dari hati akan sampai ke hati juga. dengan pertimbangan itu, untuk ketiga kalinya aku menulis lagi, di hari ulang tahunmu kali ini, engkau semakin berarti, meski ucapanku ini tak begitu berarti, tapi engkau selalu membuatnya berarti dalam persahabatan kita. tetapkanlah hari-hari hidupmu untuk lebih berarti lagi bagi keluarga, sesama dan Tuhan. doaku menyertaimu. hanya berselang beberapa detik, aku menerima pesan balasan, terima kasih, sahabat. karna ucapanmu, ulang tahunku jadi begitu berarti. yeah, inilah balasan yang kutunggu-tunggu. apresiasi yang begitu mengharukanku. aku tersenyum lalu membalas lagi pesan sahabatku itu, kamu tahu, bukan balasan yang kuharapkan darimu, tapi ketika engkau menemukan adanya arti tertentu dalam moment ulang tahunmu itulah yang membahagiankan aku. bukan balasan, sekali lagi bukan balasan tapi bagaimana aku telah mengambil bagian dalam moment yang paling berarti dalam hidup seseoranglah yang menjadikan semuanya indah.

akhirulkalam, selamat bahagia ulang tahun dan sukses selalu buat sahabat-sahabatku yang berulang tahun pada bulan november ini. maaf, aku hanya bisa membingkiskan kata-kata, karna aku tak bisa memberikan kado. karna tak seorangpun memberi apa yang tak dimilikinya. dan saat ini, yang kupunya hanya kata :

0 komentar:

Posting Komentar

Donasi Kepada Penulis