Home » » SAY NO TO RESTRAINT (katakan TIDAK pada pengekangan)

SAY NO TO RESTRAINT (katakan TIDAK pada pengekangan)


 @phammank3693,  alhamdulillah setelah jeda beberapa minggu untuk urusan kuliah dan program kerja lembaga yang saat ini saya tempati bernaung, akhirnya bisa membuat sedikit tulisan yang saya anggap menjadi hal wajib saya pikir dan bagikan terhadap anda yang masih setia menjadi pengunjung blog sederhana ini.
    Dunia kampus adalah dunia yang sangat keras menurutku, di sinilah saya anggap sosok seorang anak manusia akan mencari jati dirinya atau malah terjerumus dengan jati diri orang lain. Dunia kemahasiswaan yang kerab kita sangkut pautkan dengan dunia kelembagaan adalah hal menarik tersendiri untuk saya tulis pada postingan kali ini. lembaga kemahasiswaan yang merupakan salah satu bagian dari institusi sebuah kampus merupakan sebuah kegiatan yang layaknya mendapatkan apresiasi positif dari induknya yaitu pihak birokrasi kampus. TAPI bagaimana jadinya jika bukannya apresiasi positif yang didapatkan melainkan PENGEKANGAN ??? kata "IRONI" lagi, lagi dan lagi mesti tertuang dalam tulisan ini.
    Problem lain yang dihadapi dalam sistem pendidikan di Indonesia adalah tentang kebebasan akademik dan kebebasan berorganisasi yang masih dikekang. Kebebasan akademik sebagai tradisi ilmiah yang harus terus dikembangkan, ternyata masih jauh dari harapan. Dalam peraturan pemerintah No 60/1999 tentang Perguruan Tinggi, kebebasan akademik hanya boleh dikembangkan oleh dosen dan guru besar. Pernah seorang peneliti dari Nomansen University Medan melakukan penelitian tentang psikologi buruh akibat hubungan industrial yang ada, hasil penelitian ditolak dengan alasan akan membuat perusahaan merugi karena akan membangkitkan kesadaran buruh untuk melawan perusahaan. Seringkali ditemukan, mahasiswa-mahasiswa yang kritis di kelas, selalu diancam mendapatkan nilai jelek.
    Pihak dosen atau guru besar selalu menutup diri untuk perdebatan terbuka untuk hal-hal kritis yang dinilai tidak sesuai dengan teori yang dipelajari. Aliran positifisme ilmu sangat kental di kalangan akademisi di Indonesia yang menyekat ilmu dalam kajian-kajian sempit semata. Kampus juga semakin tertutup dari kajian-kajian ilmiah tentang realitas masyarakat Indonesia.Kajian-kajian tentang nasib buruh, kaum tani atau rakyat Indonesia secara umum secara eksplisit tidak pernah dilakukan atau mungkin bahkan dilarang di kampus. Sementara kebebasan berpendapat dan berorganisasi di kampus masih mendapatkan kekangan. Mayoritas kampus saat ini membuat perjanjian bagi presensi sebesar 75 persen untuk persyaratan nilai, sehingga membatasi aktifitas mahasiswa di luar kelas. Aksi-aksi kampus yang dilakukan juga sering mendapatkan represi. Pamflet-pamflet kritis di kampus sering disobek. Bahkan ada mahasiswa yang diskorsing dan dikeluarkan drop out akibat mengkritisi kampus, ini pernah dialami oleh beberapa mahasiswa di Fakultas Ekonomi UNM pada bebarapa tahun lalu karena melakukan protes keras yang berujung pada pemboikotan perkuliahan karena memprotes kebijakan kampus yang mereka anggap merugikan. Pemerintah hanya mengakui keberadaan organisasi intra kampus yang memang selalu menjadi alat kepentingan pemerintah untuk meredam kesadaran politik mahasiswa. Ormas-ormas mahasiswa yang sering disebut juga organisasi ekstra mendapat respon kurang baik akan kehadirannya di kampus. Untuk ini, pemerintah telah menerapkan SK Dirjen Dikti 26 Tentang Pelarangan organisasi ekstra di kampus. Ketika ormas-ormas ini mengadakan kegiatan di kampus harus mendapatkan izin bahkan membayar untuk menggunakan fasilitas kampus yang ada. PARAHNYA, Calon mahasiswa dalam salah satu form pengembalian berkas  penerimaan, terpampang bahwa jika dia diterima harus mengikuti segala peraturan kampus, pembayaran dan melarang untuk terlibat dalam demonstrasi. Kampus juga memberlakukan kebijakan pengetatan
    hmhhmmhhm.... dunia kampus memang beda dengan dunia yang mungkin kita saksikan selama ini di TV waktu masih sekolah dulu, dunia kampus penuh dengan tanda tanya ??? yang jawabannya akan anda dapatkan setelah berada didalamnya. dan sekarang ketika anda berada didalam lingkungan tersebut apakah anda cuma bisa terdiam ??? pengekangan sama saja halnya dengan hidup kita sebagian bukan menjadi milik kita lagi. apakah karena faktor ketakutan akan sanksi akademik (Nilai, skorsing/DO) ??? menurut ku itulah sebuah kesalahan jika kita terlalu terpaku pada hal tersebut, banyak hal yang tidak kita dapatkan di dunia kampus melainkan dapat kita dapatkan di dunia kelembagaan. lagi,lagi dan lagi saya mesti mengatakan "IRONI" melihat kampus yang mengekang mahasiswanya untuk ber-orientasi pada nilai akademik belaka dengan mengesampingkan moral dan minta/bakat mahasiswanya
    sebelum saya mengakhiri postingan ini, saya ingin mengutip sebuah statement

*JANGAN PERNAH BERHENTI BERJUANG SAMPAI PARA PEJUANG SEJATI MENGIBARKAN BENDERA PUTIH*

kalimat yang menurut saya sangat kaya akan makna.....
sampai jumpa di postingan berikutnya, dan jangan lupa untuk tinggalkan komentar :)  !!!
saran dan masukan saya terima, terutama jika ada yang salah mengenai postingan saya diatas

*KARENA CACIAN, HINAAN & MAKIAN ADALAH MOTIVASI BAGIKU* (kutip)

wassalam

#referensi tulisan

0 komentar:

Posting Komentar

Donasi Kepada Penulis