Home » » Melepaskan Di Mata Filsafat (TandaTanya)

Melepaskan Di Mata Filsafat (TandaTanya)

Cinta Kasih
Mungkinkah kita manusia di dunia ini su dah kehilangan api cinta kasih! Kita mengorek-orek abunya dan mengejar-ngejar asapnya belaka. Kita rindu akan cinta kasih, ingin semua manusia di dunia ini, ingin seluruh isi mayapada ini, ingin para dewata, malaikat dan Tuhan, mencinta kita! Kita haus akan cinta kasih karena di dalam diri kita kehilangan cinta kasih itu! Kita mencari-cari dan mengejar-ngejar melalui kebak tian, kewajiban, menjadi orang baik, memuja-muja dan sebagainya lagi. Akan tetapi yang kita kejar-kejar itu hanyalah asapnya. Cinta kasih tak mungkin dike jar-kejar, tak mungkin dapat diusahakan supaya ada, tak mungkin dapat dikuasai dan diikat, tak mungkin dapat dilatih seperti pengetahuan mati! Cinta kasih datang dengan sendirinya kalau batin kita terbuka, peka dan kosong, dalam arti kata bersih dari pada segala keinginan dan perasaan si-aku, yaitu keinginan untuk senang dan perasaan-perasaan iri, benci, marah, takut dan sebagainya. Kita tidak mungkin memiliki batin yang peka dan “terbuka” kalau masih ada kotoran-kotoran dari si-aku, yaitu pikiran yang selalu menjangkau, mencari, mengejar dan menginginkan segala sesuatu untuk menyenangkan diri sendiri, lahir maupun batin. Barulah kalau batin kita sudah penuh dengan sinar cinta kasih, segala perbuatan kita adalah benar, tidak pura-pura, tidak palsu, tanpa pamrih, wajar dan bersih seperti keadaan anak kecilyang belum dikuasai oleh aku-nya. Ada yang berkata “tidak mungkin itu!” Nah, siapakah yang berkata demi kian itu? Mari kita lihat baik-baik. Bu kankah yang berkata itu adalah sang aku yang ingin baik, ingin dipenuhi cinta kasih, kemudian melihat bahwa dia tidak mungkin hidup tanpa segalanya yang di anggapnya menyenangkan itu? Kita dapat mengamati ulah tingkah si-aku ini setiap saat dalam diri kita sendiri, dan ini merupakan langkah pertama ke arah kebijaksanaan.

(dikutip dari : Cersil Suling Emas & Naga Siluman)
diposkan oleh sigit de agit di 07:21 0 komentar
label: filsafat cinta
jumat, 26 maret 2010
Berani Melepas

Ada hal-hal yang tidak ingin kita lepaskan, orang-orang yang tidak ingin kita tinggalkan tapi ada saatnya dimana kita harus berhenti mencintai seseorang bukan karena orang itu berhenti mencintai kita melainkan karena kita menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya.

* Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika
kebahagiaan kita sangat bergantung pada orang itu.

* Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika
kita merasa dia itu ganteng, cantik, teristimewa dibandingkan dgn yang lain.

* Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika
kita takut tidak dapat menemukan yang seperti dia.

* Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika
begitu banyak saat-saat indah senantiasa terbayang di benak kita.

* Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika hati kita berkata "Saya sangat mencintainya".

Ingatlah !! Melepaskan bukanlah akhir dari dunia melainkan awal dari suatu kehidupan baru...

* Kita harus melepaskan seseorang karena kebahagiaan
kita tidak tergantung padanya.

* Kita harus melepaskan seseorang karena kita
menyadari yang ganteng,yang cantik, yang istimewa belum tentu yang terbaik
buat kita.

* Kita harus melepaskan seseorang karena kita tahu
jika Tuhan mengambil sesuatu, Ia telah siap memberi yang lebih baik.

* Kita harus melepaskan seseorang ketika saat-saat indah hanyalah tinggal masa lalu.

* Kita harus melepaskan seseorang karena kepala kita
berkata "tidak ada lagi yang dapat dipertahankan".

* Kegagalan tidak berarti Anda tidak mencapai apa-apa...
namun Anda telah memahami sesuatu...!

Segala sesuatu ada waktunya, ada saat mempertahankan, ada saat melepaskan...!!

0 komentar:

Posting Komentar

Donasi Kepada Penulis